Selasa, 02 Desember 2014

Berau Juga Punya Batu Akik, yang Tak Kalah Menarik dari Daerah Lain



Model Bulu Monyet Dihargai Rp 60 Juta Per Unit



Banyak orang mengenal batu akik sebagai batu yang mampu menambah aura dari pemakainya. Juga sebagai jimat, bahkan ada yang mengatakan batu akik adalah pelancar rezeki. Dari sinilah muncul ide kreatif dari seorang pria bernama Annas, untuk membuat karya dari bebatuan tersebut.

MARTA, Tanjung Redeb

SUARA gurinda yang berbunyi begitu nyaring memenuhi ruangan berukuran sekira 3 x 4 yang digunakan pria kelahiran 13 Mei 1978 ini dalam mengerjakan deretan pesanan cincin dan liontin dari para pelanggannya.
Berawal dari ketertarikannya pada benda-benda bernilai seni, ayah dua anak ini mulai mengoleksi berbagai macam jenis batuan akik sejak tahun 2000-an silam. Lebih kurang sebanyak 300 jenis batuan akik seperti batu jamrud, kecubung, hingga bacan telah memenuhi tempat koleksinya.
Bertahun-tahun menjadi seorang kolektor batu yang tidak semua orang memilikinya, membuatnya berpikir lebih cerdas lagi. Dan nilai jual batu akik yang cukup tinggi membuat ia tercetus untuk menjadi pengrajin atau pembuat cincin bermatakan batu berbagai warna dan motif ini.
“Awalnya saya cuma koleksi saja, tapi setelah beberapa tahun baru terpikir untuk menjalankan bisnis membuat perhiasan dari bebatuan ini,” kata Annas saat disambangi media ini di rumah beberapa hari lalu.
Bermodalkan sebuah alat gurinda, lem perekat dan ampelas, Annas mampu meraup keuntungan hingga jutaan rupiah setiap bulannya. Mencari bongkahan batu akik bukan hal yang sulit baginya, setiap hari Minggu bersama teman-teman yang juga menjadi pencinta bebatuan. Ia menyusuri Kampung Sambarata, Meraang, Kelay hingga Segah untuk menemukan batu berbagai jenis warna tersebut.

“Kalau mencari bongkahan batu ini cukup gampang, karena memang di Kabupaten Berau ini sangat banyak terdapat batuan akik. Kami biasanya pergi berombongan pada hari Minggu atau hari-hari libur lainnya,” ucap pria yang tinggal di Jalan Parapatan, Tanjung Redeb ini.
Membuat sebuah cincin ataupun liontin, kata dia, membutuhkan waktu yang berbeda-beda, tergantung jenis batu yang digunakan. Pembentukan jenis batu akik yang berasal dari fosil pepohonan biasanya lebih mudah dibanding dengan jenis batu akik lainnya. Karena menurutnya, batu akik dari fosil pohon ini memiliki tekstur yang lebih keras, sehingga lebih memudahkan dalam proses penggurindaan (pembentukannya).
Usaha yang ia lakoni sejak awal tahun ini, cukup membantu perekonomian keluarganya, bahkan diakuinya, pesanan yang terlalu banyak dari para ‘penggila batu’ sering membuatnya kewalahan.  “Kalau yang berminat sebenarnya cukup banyak, tapi masih sebatas ‘penggila batu’ alias orang yang koleksi bebatuan saja. Apalagi memang belum banyak yang mengerti tentang batu akik,” ucapnya sambil terus mengampelas sebuah cincin pesanan pelanggannya.
Untuk harga, penjualan perhiasan batu akik ini tergantung jenis, warna dan motifnya. Tidak ada ketetapan harga yang ditawarkan oleh Annas, tergantung calon pembeli yang merasa tertarik dengan bebatuan tersebut. Semakin unik dan langka batunya, maka harganya pun semakin mahal.

Koleksi-koleksi cincin dan liontin yang dimiliki Annas, membuatnya tertarik untuk mempelajari teknik pembuatannya. Namun, bukan dari kursus ataupun sekolah khusus, diakuinya bahwa ia mempelajari cara pembuatan cincin dan liontin dari batu akik tersebut secara otodidak.
Mulanya, ia mencoba beberapa kali, namun karena belum terbiasa, hasilnya pun kurang sempurna. Setelah mencoba beberapa kali, dan terus memperbaiki hasil buatannya, kini perhiasan batu akiknya setara dengan buatan para ahli akik di daerah lain.
Untuk jenis batu akik Berau, kata dia, memiliki beberapa jenis di antaranya, batu Sulaiman Gambar dengan harga terendah Rp 1,5 juta, jenis Sarang Tawon, dan Kecubung Air berkisar Rp 5 juta-Rp 7 juta. Sedangkan jenis Lumut, Fosil Kayu dengan serat emas dan perak, Fosil Bambu, dan batu akik Bulu Monyet yang tegolong batu termahal yang nilai bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Untuk batu akik jenis Bulu Monyet, saat ini ia tidak memperjual belikan, karena dianggap sebagai batu yang langka. Namun, kata dia, harga yang ia targetkan saat ini untuk batu jenis tersebut adalah Rp 60 juta.
Selain batu akik khas Berau, Annas juga mengoleksi bebatuan akik dari luar daerah. Seperti dari Pacitan yaitu batu fosil kayu sepah, dari Sumatera adalah batu Lavender dan  Supritus, dan dari Garut adalah batu Lumut Suliki. Saat ini, batu akik yang paling banyak peminatnya adalah jenis Sulaiman Gambar dan batu Pasak Perak atau Besi.
Di balik hobi koleksi batu akik dan usahanya membuat perhiasan, Annas ternyata memiliki impian agar Kabupaten Berau dapat dikenal hingga ke luar daerah dengan potensi sumber daya alam (SDA) berupa batu akik dan lainnya.
“Mungkin kalau Berau belum terlalu terkenal dengan batu akiknya, tidak seperti Halmahera dan beberapa daerah yang sangat terkenal dengan batu perhiasannya. Tapi sejauh ini saya sudah mulai memperkenalkan kepada teman-teman bahwa di Berau juga banyak sekali batu akik yang luar biasa indahnya dan lebih mudah mendapatkannya,” tuturnya.
Saat ini, Annas pun sudah tergabung dalam sebuah komunitas pencinta batu-batu perhiasan. Namun visi dan misi komunitas tersebut untuk memperkenalkan budaya alam Bumi Batiwakkal --sebutan Kabupaten Berau—ini masih terkendala sarana promosi yang dinilai masih sulit.
“Belum banyak yang mengetahui manfaatnya, sehingga untuk promosi juga masih agak sulit. Tapi saya dan teman-teman tetap bertekad untuk memperkenalkan kepada daerah lain bahwa Berau juga memiliki batu akik yang tidak kalah indahnya. Semoga kami bisa membuat kontes batu akik nantinya,” tuturnya seraya tersenyum mengakhiri komentarnya.(*/mrt/zis)

4 komentar:

  1. Menengok pengrajin batu akik di Bumi Batiwakkal

    BalasHapus
  2. Di Tanjung Redeb itu sudah angkot saya nginap di Cantika susah cari makan ya mbak

    BalasHapus
  3. cari penginapan didalam kota enak belanja.ok

    BalasHapus
  4. JUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
    ASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( PULAU KASIRUTA )
    BAHAN BACAN SUPER KRISTAL MALUKU UTARA.
    Kondisi bahan ;.
    - Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
    - Bahan tua (galian lama).
    - Kualitas super kristal- Sudah tembus.
    - Bahan keras dan padat.
    - Siap gosok poles.
    - Daging utuh, tanpa kapur.
    - Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
    - Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
    Daftar harga :
    1 0ns ; Rp 500rb
    5.ons Rp.1.250.000
    1.kg Rp 2.500.000
    5 kg Rp 6.000.000
    10 Kg Rp 8.000.000
    15,kg Rp.10,000,000,
    Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
    Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
    setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin untk yg mau pesan hub ;
    Hp.082347225054
    pin :2A846D86

    #.stock terbatas
    Siapa cepat dia dapat
    Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
    Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
    Alamat:Jl.Buana Seli No.76 Rt 016 / Rw 002,Desa Labuha,Kecamatan Bacan,halmahera selatan maluku utara,dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,
    *Bagi peminat luar kota silahkan dikirim fotmat pemesanang sebagai berikut:
    -Nama Lengkap
    -Alamat lengkap
    -No HP(Hendpoon) yang selalu aktif
    -Jika sudah di isi formatnya silahkan CALL/SMS di nmr sebagai berikut:
    Hp.082347225054
    pin :2A846D86

    jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan,dan kami sengaja melayani pembelian luar kota ,kami ingin cari rekan bisnis jual bongkahan batu bacan di luar kota dan siapa tau ada yang minat hubungi kami terimah kasih.Wassalam

    BalasHapus